Social Icons

Pages

Jumat, 27 Oktober 2017

Pulang Haji



“Senyum ya mbak , kalau direcoki orang yang tak tahu maksud baik kita senyum saja tidak usah dibalas . Cukup senyum saja , kalau ada rasa  dongkol adukan dalam doa ,” pesan ibu Hajjah ketika kami berkunjung ke rumahnya .Sebelumnya ia memaparkan pengalammnya selama di tanah  suci beberapa hari yang  lalu . “ Di sana selalu  ada saja yang  ngasih saya sedekah berupa buah buahan atau macam-macam makanan padahal saya tidak kenal mereka. Di sana rasanya seneng , adem , tentram.”

Lain waktu seorang bapak Haji  yang sehari hari penampilannya sederhana itu bercerita , ” Tiba- tiba saya tak merasakan apa apa . Lupa nama , lupa  keluarga saya dan saya ini rumahnya di mana ...Perlahan pesawat mendarat dan saya mulai ingat lagi semuanya . Lalu   saya raba bagian kaki yang cedera . Tidak terasa sakit lagi ! “

Ia tersenyum penuh syukur mengingat kejadian itu , lalu melanjutkan tuturnya , “ Saya sembuh total setelah beberapa minggu harus kontrol ke dokter akibat kecelakaan beberapa tahun lalu. Kala motor itu menabrak motor saya , saya terlempar . Pengendaranya    buru- buru menghampiri dan minta maaf . Saya memilih damai dan tak minta ganti rugi apapun . Iklas  , ini pasti sudah ketentuanNya  bahwa hari itu saya harus jatuh . Habis itu saya pulang , cedera kaki hanya saya kasih balsem. Tidak tahunya , selang  setahun cedera ini menjadi serius dan mengganggu aktivitas sehari hari .   Sampai menjelang berangkat ke tanah suci pun belum pulih, makanya istri saya cemas jangan - jangan saya tak bisa jalan jauh  nantinya .”

Di kelas saya  kisahkan kepada siswa ,  pengalaman naik haji seorang seniman bernama ******** yang dituang dalam buku memoar . Diceritakan bahwa ketika ia di sana  tak bisa merasakan nikmatnya minuman . Soalnya semua minuman berasa minuman keras di lidahnya . Air putih, sari buah , teh ataupun kopi tak ada bedanya . .Ia ketakutan dan  tak henti -henti  beristigfar . Ia ingat benar bahwa sebagaian waktunya ketika di Indonesia ia habiskan dengan mabuk . Akhirnya dalam perjalanan pulang ke Indonesia  barulah  air putih yang ia minum terasa sebagai air putih . Sang maestro itu  menangis haru dan berjanji akan menjauhi miras.

Tanah haram adalah tanah balasan . Siapa yang menanam bakal  menuai . Meski berkalang jarak dan bertabir waktu pasti akan  mendapatkan imbalan juga. Sebab   Allah tak pernah tidur . Dialah Yang Maha  teliti .
Teruskan membaca... »»  
 

Sample Text