Social Icons

Pages

Kamis, 29 November 2012

Guru Sebagai Motivator

Dalam beberapa tahun belakangan ini  peran motivator cukup  menyedot perhatian publik, tak terkecuali generasi muda . Maklum, mereka memang membutuhkan kata-kata penyemangat  yang menyejukkan, tidak menggurui dan sesuai dengan selera bahasa anak muda. Maka ketika seorang motivator handal semacam Mario Teguh menulis satu status di facebook , tak kurang dari 3000 orang langsung menyukainya dan memberikan komentar .Ini cukup menjadi sinyal  bahwa kebutuhan generasi muda akan indahnya kata-kata motivasi begitu mendesak.

Dengan fenomena ini,  kita , para oranag tua sebaiknya sadar bahwa generasi muda kita membutuhkan semacam nasehat yang dikemas dengan gaya yang modern. Betapapun di setiap detik beribu informasi dengan mudah dapat diakses tetapi semua itu belum bisa memenuhi kebutuhan rohani seseorang  . Seuntai kata- kata motivasi yang menyentuh jiwa tentu berbeda dengan berlembar- lembar artikel ilmu pengetahuan . Yang pertama adalah makanan rohani dan yang kedua adalah makanan otak. Satu yang sangat penting kita perhatikan, bahwa ada cara yang berbeda pada setiap generasi untuk memitivasi dirinya sendiri.

Seberapa penting motivasi bagi pertumbuhan mental ? Bangunan mental terdiri dari jaringan jaringan pemikiran yang nantinya membentuk pola pikir. Dalam pembentukan jaringan itu diperlukan pengikat yang kuat yang kita sebut motivasi.  Motivasi juga ibarat daya listrik yang mencharger tubuh mental yang mulai melemah. Sekaligus memberi arah ketika mental terguncang oleh masalah. Dan juga memberikan angin kesejukan yang bertiup lembut pada otak yang mulai bosan pada rutinitas  sehari-hari.

Dunia pendidikan bisa belajar bagaimana seharusnya menasehati para siswa sehingga pesan yang disampaikan oleh dunia pendidikan pada generasi muda dapat sampai di hati mereka dengan efektif. Tdak terkesan menggurui yang berakibat siswa jadi alergi pada kata-kata nasehat. Karena kata-kata sangat mempengaruhi jiwa pendengarnya. Kata yang baik akan memperkuat perkembangan mental, menambah rasa percaya diri dan menimbulkan rasa cinta. Sedang kata yang buruk akan menebas habis potensi yang akan muncul , menciutkan nyali dan menimbulkan kebencian.

Betapa besar pengaruh kata-kata sehingga dalam Islam mengibaratkan bahwa kata-kata yang baik bagai pohon yang menjulang ke langit dengan dahan dahan yang kuat dan buah yang manis bergelantungan. Buah itu akan memberi manfaat bagi siapa yang memetiknya.

Warnai lembaran jiwa putih  generasi kita dengan ucapan yang ramah, santun dan mengadung nilai nasihat yang penuh kasih sayang. Jika harus mengkritik maka kritiklah  dengan bijak , karena tentu  lebih efektif dariapa bentakan yang memerahkan  telinga. Karena betapapun bandel seorang pemuda , sesungguhnya ia pun pantas untuk dihargai    martabatnya sebagai manusia. Sang  guru yang tak pernah terlupakan , Muhammad saw,  telah menggetarkan hati manusia untuk mentaatinya , beliau selalu berkata- kata dengan lembut. Bahkan terhadap orang yang berseberangan dengan pendapat atau bahkan  kepercayaan beliau sekalipun. Satu sitiran syair dari Iwan fals,tentang jauhnya hubungan geresi tua dengan generasi muda, patut kita renungkan : “ orang tua, anggaplah kami sebagai manusia...di jalanan kami pertaruhkan  cita-cita, kerena di rumah tak  lagi yang bisa dipercaya.”

3 komentar:

 

Sample Text