Mereka berangkat kerja. Berbekal semangat dan pengabdian seorang kawula , bahwa pada hari ini mereka berperan sebagai pencari rezeki. Seperti dulu , kemarin dan mungkin juga esok hari. Bakul dan sabit setia menemani. Dari sawah ke sawah mereka membantu memanen padi. Untuk mendapat sebakul bawon sebagai upah
Tanpa menelisik ayat apakah kewajiban mencari nafkah itu di tangan istri atau suami . Yang penting ada yang bisa dimakan hari ini. Usah risau wajah tak kenal skincare. Saatnya keriput juga keriput, justeru keriput itu pengantar usia. Tua tanpa keriput seperti pengantin tanpa domas.
Renyah tawa mereka seperti gemerisik gesekan daun daun bambu yang mereka lewati sepanjang jalan. Murni hati mereka seperti tanah yang tak pernah tersentuh oleh aspal. Sepenuh hati meresapkan air dalam tubuhnya. Menyimpan hara bagi tanam - tanaman. Menyumbang kesejukan uap air bagi manusia yang mulai gerah oleh industri.