Bagaimana pikiran kita bisa menerima ilham yang begitu
banyak ? Laksana air di telaga begitu pikiran kita. Telaga yang jernih dapat
mematulkan keindahan yang sempurna semua yang berada di atas dan didalamnya : bayangan
matahari berpendar kuning menyala,
pohon-pohon berjajar rapi di tepinya, ikan-ikan hilir mudik berenang di dalamnya, pun kala
kita menjadikan cermin ia pasti memantulkan bayangan kita dengan sempurna.
Laksana air telaga yang keruh, bayanganpun tampak bergolak
tak beraturan, susah membedakan mana pepohonan dan mana matahari. Bahkan kalau
kita berusaha bercermin di atasnya tak akan nampak wajah dengan sempurna,
melainkan carut marut bayangan. Rupa
cantik atau tampanpun tampak seram
karena pantulan bayangan yang berantakan.
Begitulah, pikiran yang jernih, hati yang tenang dapat
menangkap ilham yang turun dari langit, mengakses ide-ide yang beterbangan di
udara, bahkan dari peristiwa yang kita lihat kreativitas akan muncul. Pun dari
satu kalimat milik teman kita dapat
mengembangkannya menjadi ide-ide yang
menginspirasi . Bagai bayangan telaga
yang jelas dan sempurna. Sebaliknya pikiran keruh laksana telaga keruh, meski
banyak sinyal ilham yan turun tak satupun mengendap dalam benak kita. Peristiwa
hanya bagai gambaran film yang kita lihat tergesa-gesa, tanpa bekas makna.
Kurangi membuka gawai
Jaga lalu lintas pikiran dalam kepala. Pikiran yang
bersilangan, penuh dengan konflik , tak bisa menghasilkan telaga yang jernih.
Jaga lalu lintas informasi agar rapi. Teratur dan sistematis, tidak
terdistraksi. Nah, hari ini yang banyak membuat distraksi adalah gawai. Satu
sisi mengayakan kita dengan berbagai innformasi, sisi lainnya membuyarkan focus
kita pada pekerjaan karena focus yang terbagi. Bahkan kala sudah berada di tempat
wisata yang kita rencanakan dari rumah
dapat tenang damai di sana, masih saja kita membuka gawai yang berpotensi memecah
rasa tenang kita. Bahkan di masjid dan tempat ibadah lainnya, tempat kita membuka komunikasi dengan Sang
Pemberi ketenangan pun gawai menjerit-jerit minta diperhatikan. Maka kurangi
membuka gawai untuk mengakses informasi yang tak perlu. Bukanlah gawai sendiri
yang mengajarkan, bahwa ketika usai menjalankan suatu aplikasi maka cache ( sampah) teronggok di pojoknya,
hingga kita harus membersihkannya. Kalau tak segera dibersihkan, jalannyapun
menjadi lambat. Makin besar ranah aplikasi itu makin menumpuk pula sampah di
sana. Di sore hari kala senggang saya sering menyempatkan membersihkan sampah pada beragam aplikasi.
Wajar kalau pikiran kita
bersampah setelah kita mengakses berbagai peristiwa seharian, sebulan
atau bahwa bertahun-tahun . Untuk meninimlakan kurangi membuka gawai hanya
untuk mengisi waktu . Dari sini gampang kita teseret arus distraksi yang
berkepanjangan.
Lalu kapan kita
mengistirahatkan pikiran agar sampa-sampah itu mengendap, atau kalau
mungkin kita hilangkan ?
Butuh isrirahat total agar sampah mengendap atau hilang
dari pikiran . Dengan piknik atau yang dikenal dengan kata ‘healing” saat ini.
Tentang healing yang sedang menjadi kata trend sebagai padanan kata piknik,
rekreasi atau tamasya, saya punya perasaan bahwa healing itu memberi sinyal
tertentu. Piknik adalah kata indah untuk makan-makan di luar, begitu menurut
sejarah dari bangsa yang punya asal kata
picnic, Inggris. Tamasya,
mengambarkan suka cita anak-anak yang sedang berlibur, sedang rekreasi dimaknai
suatu kegiatan agar pikiran dapat
kembali berkrasi atau kembali berkarya. Sedangka healing, bacalah di kamus Anda
akan menemukan bahwa healing adalah kata yang dipakai para terapis sakit jiwa yang berarti penyembuhan dari kondisi
jiwa yang sakit, bisa depresi, stress atau sakit jiwa yang lebih berat. Rupanya
kata healing memberikan sinyal kalau jaman ini penuh orang-orang yang gelisah
jiwanya, maka mereka perlu menyembuhkan dengan pergi ke suatu tempat. Itu hanya
anailisa saya, kalau kurang setuju ya monggo saja.
Ada beberapa cara untuk melakukan healing selain dengan cara mengurangi
gawai dan piknik ke suatu tempat. Berikut beberapa hal yang bisa
mengistirahatkan pikiran agar segar kembali yang bisa dilakukan di rumah :
- Tidur. Healing terbaik
adalah tidur, sederhana bukan? Kala tidur semua kativitas di otak menurun,
saat bangun pikiran kembali segar. Maak banyak karya yang lahir kala dini
hari, sebab saat itu otak masih segar dan mudah berkonsentrasi.
- Mendengarkan musik. Sudah sering kita dengar bahwa music yang
lembut mampu menghantarkan kita pada tidur yang nyenyak. Kalau Anda suka
musik putar saja menjelang tidur atau kalau siang hari sebagai pengiring
waktu istirahat siang.
- Merawat tanaman atau hewan peliharaan. Saat melihat tanaman
berkecambah, tumbuh dan berkembang ada rasa suka cita yang bisa kita
nikmati. Kala menyiram tanaman
bekembang dalam hati kita rasa berarti dalam hidup ini, maish ada
yang dapat kita “tolong.” Begitupun melihat kelucuan hewan peliharaan bagi
yang suka memelihata hewan menjadi obat bagi pikiran yang sehari-hari
penuh tekanan.