Ia tersenyum kecil, lalu mengangsurkan sebuah bungkusan kecil padaku . Warnanya merah jambu, berpita putih. Aku menimang benda mungil itu , lalu kukatakan padanya dengan kehangatan rasa yang memenuhi dada, “makacih, apa ya isinya ? “
“Buka saja.”
Kubuka perlahan pita putih itu. Setelah beberapa lapis kertas kado kubuka, maka aku mendapatkan cincin mungil bermata biru, manis sekali. “ Wow, cantiknya,” seruku.
Rika tampak senang , hadiah di hari istimewa ini kuterima dengan penuh suka cita. Kuselipkan cincin itu di jariku , lalu kami tersenyum bersama. Kupu-kupu kecil beterbangan diantara bunga-bunga kecil berwarna warni . mereka menari dengan sayapnya sesuka hati.
Kami berlari lari keil mengejar kupu-kupu itu . Kaki-kaki kecil kami terus berlari, diantara semak dan rimbun tanaman perdu di taman kecil itu. Setelah agak lama , kami duduk beristirahat di bangku kecil yang terbuat dari bambu yang diikat dengan tali ijuk . Ijuk itu menyatukan satu bambu dengan yang lainnya. Pola bangku yang sederhana tetapi indah.
Beberapa langkah di depan kami terdapat kolam kecil yang jernih. Ikan-ikan berwarna kuning dan hijau yang bersirip kecil berenang di dalamnya. Kami memetik sebuah daun kecil di pinggir kolam, lalu membuatnya menjadi sampan kecil yang segera larut dalam air bersama kecipak ikan. Tangan tangan mungil kami terciprat air, menjadi butiran air kecil-kecil seperti permata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar