Rela berpayah payah membagi waktu dan tenaga berhari hari untuk mempersiapkannya padahal persiapan fisik dari manasik dan menjelang keberangkatan sungguh menguras tenaga.
Semua itu dengan rangkaian tujuan yang indah ; terjalinnya silaturahmi dengan saudara yang ditinggalkan , permohonan maaf terhadap khilaf dan juga yang utama restu dari para tamulah yang dinanti agar perjalanan selamat dari berangkat hingga pulang ke tanah air.
Suatu saat nanti jika ada calon haji yang tidak bisa menyelenggarakan acara serupa, itu pun bukan aib .sebab ritual pamitan haji yang lebih besar menurutku ada dalam diri calon haji .
Bagaimana ia mempersiapkan dirinya agar secara rohani layak menjadi tamu Allah. Persiapan yang bisa memakan waktu bertahun tahun yang dibuktikan dalam tingkah laku sehari hari dalam bermasyarakat.
Ada pamitan yang harus diutamakan . Pamit pada sikap kemelekatan terhadap dunia ini hingga kita rela hanya memakai selapis kain putih saja. Rela untuk menjadi jelata tanpa status.
Semoga saudara kita yang tahun ini menunaikan ibadah haji diperkenankan Allah menjadi mabrur. Aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar