Siapa
yang tak suka curhat ? Hampir semua orang suka curhat. Baik terang- terangan atau sembunyi -sembunyi . Memang ada curhat
sembunyi sembunyi ? Misal kalian di sekolah bertengkar dengan teman, karena masih menahan emosi jengkel lantas kamu
ngedumel sendiri di jalan. Pada jalan, pada sepeda yang kamu kendarai, pada
setiap orang yang kamu jumpai . Kamu bergumam tak jelas. Itu namanya curhat
sembunyi -sembunyi . Kalian menyembunyikan curhatan dengan ngedumel, menendang
ban sepeda yang tak bersalah atau memukul tembok sekuatnya. Pernah seperti itu
? :)
Apakah
kita perlu curhat ?
Jawabannya
, iya. Mau pakai model terang – terangan atau sembunyi bebas saja . Menurut
pengetahuan terbaru , wanita punya lebih banyak kata – kata dibandingkan laki –
laki. Coba cek, apakah di rumah ibu kalian yang lebih suka berbicara atau bapak
? Kalau ibu , berarti benar. Karena itulah kelas Literasi ini diadakan kusus
untuk para siswi. Biar kalian sadar kalau kalian punya potensi berkata – kata melebihi
teman kalian yang laki – laki.
Buat
apa curhat ?
Apakah
kalian merasa lega setelah mengungkapkan
beban di dada? Itulah gunanya
curhat. Pasti ada saja persoalan yang kita hadapi baik kecil atau besar. Di
manapun , manusia selalu berinteraksi dengan sesamanya, maka terjadilah
benturan – benturan kepentingan. Kalian inginnya diberi uang jajan dan uang
pulsa yang lebih tapi orang tau belum punya uang . Kalian marah dalam hati,
tapi tak bisa berbuat apa – apa, itu salah satu contoh persoalan. Emosi negative
seperti marah, jengkel, sebal, cemburu, kecewa, cemas menimbulkan polusi di
hati dan pikiran kita. Seperti polusi di langit yang membuat tak biru lagi. Kalau diibaratkan cermin , emosi ibarat debu –
debu yang mengotori hati . Kalau debu itu tidak segera dibersihkan maka hati dan pikiran kita tak bisa bekerja
dengan baik. Belajar menjadi tak konsentrasi, bekerja tak ada semangat, mengaji tak bergairah. Akhirnya
kalian jadi gabut dan mager. Maka , emosi negatif itu perlu dibuang dari
pikiran dan hati kita. Salah satu caranya dengan CURHAT.
Curhat
mendukung cita – cita.
Masa sih ? Iya, dengan curhat cita – cita kalian
lebih mudah tercapai. Walaah, masa segitunya? Coba aja cermati. Kamu banyak
persoalan, lalu uring – uringan . Gak di rumah gak di sekolah, semua orang kamu anggap musuhmu.
Wajahmu jadi masam tak enak dilihat. Hatimu begitu kelabu karena
persoaan yang tak kunjung selesai. Setiap hari kamu manyun hingga orang – orang
menjadi malas berdekatan denganmu. Nah, siapa sih yang suka bersahabat dengan orang yang gelap gitu ?
Coba
sekarang kisahnya kita ubah sedikit.
Kamu punya persoalan , lalu mencari teman untuk mencurahkan masalah kamu .
Biarpun teman kamu tak bisa memberi
solusi tapi dada terasa ringan . Bibir bisa senyum kembali dan pikiran lebih
nyaman. Tentu orang – orang lebih suka bertemu dengan jenis orang terang
seperti ini . Akhirnya kamu pun bisa
melakukan banyak hal untuk menggapai cita – citamu.
Curhat
ada etikanya
Kalau
kamu mau curhat perhatikan sekitar. Orang tua, saudara, teman , tetangga dan juga alam sekiatar , termasuk kucing
kalian . Curhatlah sesuka hati tapi jangan sampai curhatan itu bocor dan
membuat kamu malu. Sayangkan kalau rahasaiamu bocor kemana – mana. Maka
pilihlah teman , saudara atau siapapun yang bisa kamu andalkan. Jangan curhat
dengan teman yang ember. Airnya tumpah kemana – mana. Ingat juga, jangan sampai
curhatmu menyakiti lingkungan dan orang lain . Tak boleh lho, kamu curhat pakai
speker masjid jam 1 malam. Bisa dipukul orang sekampung kalian. Tak sopan juga,
melempar lembar batu ke kebun tetangga untuk
melampiaskan kekesalan hati. Dilarang , menendang ayam yang tak bersalah hanya karena sarapan di meja yang ada ikan asin melulu.
Yup,
pilihlah teman atau obyek curhat yang
aman. Di bagian selanjutnya kita kan berkenalan dengan diary , teman curhat
yang aman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar