Social Icons

Pages

Selasa, 04 Agustus 2020

MENULISLAH AGAR BAHAGIA




Assalamualaikum , salam kenal,  namaku diary …

Sudah punya diary belum kamu ? Jika belum ,  cuus , pergi ke toko  alat tulis dan dapatkan aku. Atau kamu juga bisa memakai sembarang buku, asal halamannya  masih kosong dan bisa ditulis tentunya.

Apa yang terbayang  dalam  pikiranmu  saat  ingat aku ? Kisah sedih  atau kisah bahagia ? Kedua macam kisah itu pasti pernah kalian alami. Manusia tak luput dari perjalanan hidup dari suka ke duka, dari duka ke suka dan bolak balik ke situ situ aja.

 Baiklah , bagaimana cara menulis di halamanku ?

Pertama, kamu harus punya pulpen, hehe.

 Kalau tak punya jangan meminjam punya teman ya.  Kata Bapak Ketua Gugus Covid-19 itu tak boleh sebab dapat menyebarkan virus. 

Kedua, pahami dulu di mana kamu bisa menulis ?

Maksudnya  menulis diary bukan hanya dapat dilakukan di dalam lembaran buku . Kamu bisa menuliskannya di  komputer, lepi atau  gawai. Menulis  di komputer dan di gawai memang lebih rapi,  tapi menurut penelitian kurang  efektif untuk membantu mengurangi  beban dukamu. Saat menulis di laptop hanya bagian kecil pergerakan jarimu yang bekerja, sekedar mengetuk – ngetuk  tombol keyboard.

Tulisan tangan tidak hanya meningkatkan motrik  syaraf – syaraf pergelangan  tangan tapi puting pena kala digoreskan getarannya merangsang kinerja otak kiri dan otak kanan seimbang. Efeknya membuat aktif memori , tegas Dokter Katya Feder dari University of Ottawa School  of Rehabilitation , Kanada ( Dikutip dari Buku Writing  for Therapy  karangan Dra. Naning Pranoto, MA ).

 


Intinya saat kamu  menulis  jari – jarimu akan bergerak lincah, mengajak syaraf syaraf di otak untuk memindai perasaan kamu . Mereka bersatu bersatu padu untuk mengeluarkan beban yang ada di pikiran dan hatimu. Stimulus dari jari – jari itulah yang membuat menulis di buku diary lebih efektif dibanding  menulis menggunakan mesin tulis. Seperti mesin ketik, keyboard atau layar sentuh.

Ketiga, apa saja yang kamu bisa tulis ?

Semua kegiatan harianmu dari bangun tidur sampai menjelang tidur di malam hari bisa kamu tulis. Baik yang menyenangkan  atau menyedihkan. Baik yang berkaitan dengan dirimu saja, orang  lain atau kiprahmu di masyarakat . Jadi jangan bilang kalau menulis  buku diary itu hanya untuk orang yang sedih saja. Orang – orang besar juga menuliskan buku harian mereka untuk meninggalkan jejak sejarah ( kita bahas di materi kusus).

Keempat, jujurlah.

Jujurlah, tumpahkan semua yang kamu  rasakan dan  pikirkan di buku diary. Setiap orang boleh sedih. Sedih bukanlah aib yang harus ditutupi. Kalau kita mau melihat sejarah, banyak kesedihan yang membawa kebahagiaan.  Ingatkah kamu terhadap Siti Hajar kala itu sangat  bersedih karena tiba – tiba terlempar ke padang tandus tanpa air dan perbekalan makanan? Padahal ia sedang menyusui putranya Ismail yang masih bayi merah. Ia berlari   dari bukit  satu  satu  ke bukit lain di dimdi bawah terik matahari yang memanggang. Sampai akhirnya, ia mencurahkan kesedihannya di hadapan Ilahi. Dan Allah menolongnya dengan memunculkan mata air di dekat kaki Ismail . Sampai kini sumber mata air itu dimanfaatkan manusia di penjuru bumi yang dikenal dengan air zam zam.  Kamu sudah pernah minum kan kala ikut orang tua ziarah haji? 


Kepedihan yang dalam atau kegembiraan yang meluap  kadang tak mampu kamu gambarkan dengan kalimat . Jika yang keluar dari tarian jarimu hanya berupa coretan benang kusut biarkanlah. Teruskanlah sampai perasaanmu lega.

Kelima , pilihlah kata  sifat dan kata keterangan untuk mengungkapkan perasaanmu.

“pedihnya  hatiku.”
“hancurlah   harapanku.”
“indahnya hariku.”
“cantiknya parasku.’
“betapa kurus tubuhnya”
“sepintar – pintarnya kau menyembunyikan ..”
“tercepat, terkenal, terpintar”
“rendah hati.”
“ baik hati”.
“lengang, sepi, kosong, gamang.”
Dan seterusnya .
Pemakaian kata sifat dapat membersihkan sampah – sampah emosi negative di pikiran dan hati. Gabungkan kata sifat itu dengan kata keterangan.

  
Menulislah agar bahagia

Kamu adalah ratunya kata – kata.  Seakan Allah berkata padamu, aku telah memberikan alat yang ampuh wahai para wanita, yaitu kata – kata. Gunakanlah kata – kata sebagai upaya untuk menyehatkan pikiranmu, melapangkan hatimu dan melangitkan ide – idemu.

Pernahkan  kamu mendengar saat seorang pembicara berkata ,
“  banyak para perempuan masuk neraka karena  perempuan lebih banyak berbicara.“

Alangkah menyenangkannya bila ucapan itu diubah  menjadi ,
“ banyak wanita berada di surga  karena  waniat telah  menggunakan  kata – katanya  untuk memperbaiki dirinya.”

Buka aku dan tuliskan semua kata yang membuatmu merasa nyaman.  Keluarkan emosimu   di halam ini  berikut !

 

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------



Contoh :


Kemalang, 10 Agustus 2020

Sebal aku

 

Sebal aku, setiap hari harus menunggu teman yang bonceng sepedaku.  Apa ia tak merasa kalau begitu merepotkan ? Fuih, gimana  aku  mangatakannya agar ia tahu aku tak bisa setiap hari menjemput dan mengantar ke rumahnya. Aku kan juga punya  urusan sendiri ! kalau kadang – kadang sih tidak masalah . tapi ini tiap hari, siapa yang kuat menjadi penolong abadi ?

 

Kemalang. 11 Agustus 2020

 

Teman baru

 

 Siang ini aku kerumah teman baruku.  Di sana hatiku tiba – tiba merasa trenyuh. Rumahnya kecil, tak ada kamar  di dalamnya kecuali hanya satu ruang tamu yang menyatu dengan kamar tidur . beberapa kasur  digelar di kamar tamu itu , kalau siang digulung kalau sudah malam digelar lagi untuk tidur  temanku, bapak ibu dan juga adiknya. Di sana juga temanku menyimpan buku – buku sekolahnya dan juga pakaian seragam. Menyatu dengan baju – baju seluruh keluarga.

 

Tapi yang membuat aku heran, ia sama sekali tak bersedih dengan keadaan itu.  Wajahnya tampak selalu ceria, sikapnya pun baik. Taka tampak minder kala aku datang ke rumahnya. Bapak dan ibunya menyambutku hangat. Adikknya juga lucu dan tertawa – tawa menemani kami berbincang.

 

Kemalang, 13 Agustus 2020

 

Pink hatiku

 

Duuh, aku malu kala Agus menatapku begitu rupa. Teman yang satu ini memang bermata lembut , tampan dan sikapnya juga baik. Tapi buat apa menatapku lama – lama seperti tadi itu. Ih malu

 

Aku jadi takut .  Bukan aku sok tak butuh perhatian teman, tapi kalau sampai dia suka padaku gimana?  

Coba kalau dia nembak aku lalu kami jadian ,  kan aku harus sering – sering chat sama dia. Atau berbaik – baik dengannya. Tak boleh manyun, harus ramah dan lain lain. Ah, gak enak , gak bebas lagi. 

Aku gak mau terikat dan diatur atur seperti  Lina Kakakku.  Ia yang baru duduk di kelas 11 itu jadian dan diatur atur sama kekasihnya. Meski pink hatiku tapi tak goyah prisipku. 

 

Kamarku , 16 Agustus 2020

 

 Seneng  hqq

 

Badanku capek hari ini , ikut kerja bakti mempersiapkan tujuh belasan. Pasang bendera, membersihkan jalan dan juga mengkonsep  lomba  anak – anak . Agak susah juga mengkonsep lomba seperti apa kala pendemi seperti ini . Tapi alhamdulilaah, clear…lima macam lomba telah siap digelar besok tanggal 17.

 

Entah kenapa ya diary, aku capek tapi rasanya seneng banget. Hidup berasa semangat yes yes gitu lho. Hidup hqq pokoknya. Haha.

 

 

 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Sample Text