Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2012

Guru Sebagai Motivator

Dalam beberapa tahun belakangan ini  peran motivator cukup  menyedot perhatian publik, tak terkecuali generasi muda . Maklum, mereka memang membutuhkan kata-kata penyemangat  yang menyejukkan, tidak menggurui dan sesuai dengan selera bahasa anak muda. Maka ketika seorang motivator handal semacam Mario Teguh menulis satu status di facebook , tak kurang dari 3000 orang langsung menyukainya dan memberikan komentar .Ini cukup menjadi sinyal  bahwa kebutuhan generasi muda akan indahnya kata-kata motivasi begitu mendesak. Dengan fenomena ini,  kita , para oranag tua sebaiknya sadar bahwa generasi muda kita membutuhkan semacam nasehat yang dikemas dengan gaya yang modern. Betapapun di setiap detik beribu informasi dengan mudah dapat diakses tetapi semua itu belum bisa memenuhi kebutuhan rohani seseorang  . Seuntai kata- kata motivasi yang menyentuh jiwa tentu berbeda dengan berlembar- lembar artikel ilmu pengetahuan . Yang pertama adalah makanan rohani dan yang ...

Pemujaan

Seorang yang paling shaleh diantara kami telah wafat. Sayang sekai, padahal kami   sangat mencintainya karena   ajarannya yang menyejukkan hati. Kami cemas , apa kami masih bisa melaksanakan ajarn dan hidup rukun tanpa beliau . Dan kecemasan itu terbukti bahwa   beberapa hari setelah beliau dimakamkan, kami kehilangan pegangan. Ajaran yang agung itu mulai sirna dari kami. Seperti rombongan besar kafilah yang kehilangan pemuka sebagai penunjuk jalan, maka kami menjadi sering berbeda pendapat dan memutar haluan ke arah yang   berlainan. Ditambah   menciutnya   nyali , apa kami mampu menahan badai gurun yang datang menghantam kaki-kai kami yang ringkih. Suatu saat, seorang yang sangat tua, berjanggut   dan berjubah putih    datang padaku. Lalu katanya,” aku akan   menawarkan pemecahan masalah ini, barangakali kalian berkenan.” “Tentu saja kami sangat menginginkan masalah ini teselesaikan dan kami dapat menyatu dalam ajaran yang dah...

Menyamar Sebagai Peri

Dalam setiap komunitas, selalu ada saja sosok yang tak dipedulikan. Bahkan lebih parah, selalu dicela dan tak dikendaki hadirnya. Jika ia bicara maka tak ada yang mau mendengar, jika ia pergi maka tak ada yang menanyakan ia ke mana. Bahkan ketika ia membuat kesalahan kecil, orang-orang mencelanya sperti ia telah melakukan kesalahan yang sulit termaafkan. Mreka melempar sampah caci maki begitu saja tanpa rasa bersalah. Seperti sudah wajar jika sosok itu menerimanya.  Dalam film- film lantas sosok ini pergi mengucilkan diri sambil memarahi dirinya, merasa tak punya teman dan sia-sia saja hidup ini . Saat itulah ia didatangi dengan makluk luar angkasa. Dari makluk inilah ia mempunyai kekuatan dasyat yang memberinya kekuatan super. Bisa juga ia lantas ditoong superman, peri baik hati atau dukun yang sakti. Dan harga dirinya naik dengan sangat cepat. Satu contoh aksinya ia dapat mengangkat sepuluh teman-teman yang mengejeknya sekaligus, lalu membanting ke atas tanah sampai ...

Perpisahan

“Tunggu aku, Tuan ! Kumohon, berhentilah ! “ Wanita muda itu terus mengejar seorang lelaki yang melangkah jauh didepannya. Debu gurun yang mengguyur seluruh tubuh tak ia pedulikan. Keringat yang keluar dari setiap pori-porinya makin membajiri tubuh tak membuat langkahnya surut untuk mengejar lelaki tegap itu . Begitu juga lelaki yang dipanggil Tuan , tetap menapakkan kaki kokohnya dengan mantap. Janggutnya berwarna putih dengan gamis yang panjang melambai tertiup angin. Wajahnya lusuh oleh debu gurun . Meski begitu sinar matanya tetap jernih seperti oase yang selalu dirindu setiap orang. Menyadari jarak antara keduanya semakin lebar maka wanita itu sekuat tenaga mengejarnya. Suaranya serak memanggil , “ Tunggulah aku Tuan, kenapa Tuan meninggalkan kami di tempat ini ?”   Lelaki itu berhenti dan menoleh. Betapa girang hati wanita di belakngnya ,ia percepat langkahnya agar bisa mendekati Tuan yang dikejarnya. “Apa benar Tuan tega meninggalkan putra Tuan dan aku...

Putri Cemas

Kuperhatikan dari tadi ia berjalan bolak balik , sambil sesekali mengalihkan pandangan  nya jauh ke seberang .   Seperti  akan ada sesuatu yang ditakutkan,   tapi apa ?  dari tadi tak ada apa-apa. Seperti ada yang ditunggunya , tapi siapa, sudah berjam jam tak tampak seorangpun.   Ia lantas duduk termenung, menekuri dirinya sendiri. Perlahan aku mendekat lalu duduk di sampingnya. Ia sebenarnya seorang wanita yang cukup manis .Kulitnya kuning bersih dan rambutnya ikal mayang.  Tetapi kali ini wajahnya kusut. Ada kebingungan yang kutangkap dari matanya saat ia kusapa. “ Apa yang nona cari,eh, mungkin saya bisa membantu, “ sapaku ramah.  Sekilas ia tersenyum , lalu  kembali murung . Ia menghela nafas berat , menatapku sejenak lalu katanya setengah berbisik , “  Ada yang membuatku takut.....” Kulihat kegamangan di matanya. Aku menunggu ia meneruskan kata-katanya sambil menawarkan perhatianku ,  berharap ia menerima...