Assalamualaikum , salam kenal, namaku diary …
Sudah punya diary belum kamu ? Jika belum , cuus , pergi ke toko alat tulis dan dapatkan aku. Atau kamu juga
bisa memakai sembarang buku, asal halamannya
masih kosong dan bisa ditulis tentunya.
Apa yang terbayang dalam pikiranmu saat
ingat aku ? Kisah sedih atau
kisah bahagia ? Kedua macam kisah itu pasti pernah kalian alami. Manusia tak
luput dari perjalanan hidup dari suka ke duka, dari duka ke suka dan bolak
balik ke situ situ aja.
Baiklah ,
bagaimana cara menulis di halamanku ?
Pertama, kamu harus punya pulpen, hehe.
Kalau tak punya
jangan meminjam punya teman ya. Kata
Bapak Ketua Gugus Covid-19 itu tak boleh sebab dapat menyebarkan virus.
Kedua, pahami dulu di mana kamu bisa menulis ?
Maksudnya
menulis diary bukan hanya dapat dilakukan di dalam lembaran buku . Kamu
bisa menuliskannya di komputer, lepi
atau gawai. Menulis di komputer dan
di gawai memang lebih rapi, tapi menurut
penelitian kurang efektif untuk membantu
mengurangi beban dukamu. Saat menulis di
laptop hanya bagian kecil pergerakan jarimu yang bekerja, sekedar mengetuk –
ngetuk tombol keyboard.
Tulisan tangan tidak hanya meningkatkan motrik syaraf – syaraf pergelangan tangan tapi puting pena kala digoreskan
getarannya merangsang kinerja otak kiri dan otak kanan seimbang. Efeknya
membuat aktif memori , tegas Dokter Katya Feder dari University of Ottawa
School of Rehabilitation , Kanada (
Dikutip dari Buku Writing for
Therapy karangan Dra. Naning Pranoto, MA
).
Intinya saat kamu menulis jari – jarimu akan bergerak lincah,
mengajak syaraf syaraf di otak untuk memindai perasaan kamu . Mereka bersatu
bersatu padu untuk mengeluarkan beban yang ada di pikiran dan hatimu. Stimulus
dari jari – jari itulah yang membuat menulis di buku diary lebih efektif dibanding
menulis menggunakan mesin tulis. Seperti
mesin ketik, keyboard atau layar sentuh.
Ketiga, apa saja yang kamu bisa tulis ?
Semua kegiatan harianmu dari bangun tidur sampai
menjelang tidur di malam hari bisa kamu tulis. Baik yang menyenangkan atau menyedihkan. Baik yang berkaitan dengan
dirimu saja, orang lain atau kiprahmu di
masyarakat . Jadi jangan bilang kalau menulis buku diary itu hanya untuk orang yang sedih
saja. Orang – orang besar juga menuliskan buku harian mereka untuk meninggalkan
jejak sejarah ( kita bahas di materi kusus).
Keempat, jujurlah.
Jujurlah, tumpahkan semua yang kamu rasakan dan pikirkan di buku diary. Setiap orang boleh
sedih. Sedih bukanlah aib yang harus ditutupi. Kalau kita mau melihat sejarah,
banyak kesedihan yang membawa kebahagiaan.
Ingatkah kamu terhadap Siti Hajar kala itu sangat bersedih karena tiba – tiba terlempar ke
padang tandus tanpa air dan perbekalan makanan? Padahal ia sedang menyusui
putranya Ismail yang masih bayi merah. Ia berlari dari bukit satu satu ke bukit lain di dimdi bawah terik matahari yang memanggang. Sampai akhirnya, ia mencurahkan kesedihannya di hadapan Ilahi. Dan
Allah menolongnya dengan memunculkan mata air di dekat kaki Ismail . Sampai
kini sumber mata air itu dimanfaatkan manusia di penjuru bumi yang dikenal
dengan air zam zam. Kamu sudah pernah
minum kan kala ikut orang tua ziarah haji?
Kepedihan yang dalam atau kegembiraan yang meluap kadang tak mampu kamu gambarkan dengan kalimat
. Jika yang keluar dari tarian jarimu hanya berupa coretan benang kusut biarkanlah. Teruskanlah sampai perasaanmu lega.
Kelima , pilihlah kata sifat dan kata keterangan untuk mengungkapkan perasaanmu.
“pedihnya hatiku.”
“hancurlah harapanku.”
“indahnya hariku.”
“cantiknya parasku.’
“betapa kurus tubuhnya”
“sepintar – pintarnya kau menyembunyikan ..”
“tercepat, terkenal, terpintar”
“rendah hati.”
“ baik hati”.
“lengang, sepi, kosong, gamang.”
Dan seterusnya .
Pemakaian kata sifat dapat membersihkan sampah – sampah emosi negative di pikiran dan hati. Gabungkan kata sifat itu dengan kata keterangan.
Menulislah agar bahagia
Kamu adalah ratunya kata – kata. Seakan Allah berkata padamu, aku telah
memberikan alat yang ampuh wahai para wanita, yaitu kata – kata. Gunakanlah
kata – kata sebagai upaya untuk menyehatkan pikiranmu, melapangkan hatimu dan
melangitkan ide – idemu.
Pernahkan kamu
mendengar saat seorang pembicara berkata ,
“ banyak para
perempuan masuk neraka karena perempuan
lebih banyak berbicara.“
Alangkah menyenangkannya bila ucapan itu diubah menjadi ,
“ banyak wanita berada di surga karena
waniat telah menggunakan kata – katanya untuk memperbaiki dirinya.”
Buka aku dan tuliskan semua kata yang membuatmu
merasa nyaman. Keluarkan emosimu di
halam ini berikut !
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Contoh :
Kemalang, 10 Agustus 2020
Sebal aku
Sebal aku, setiap hari harus menunggu teman yang
bonceng sepedaku. Apa ia tak merasa kalau begitu merepotkan ? Fuih, gimana aku mangatakannya agar ia tahu aku tak bisa setiap
hari menjemput dan mengantar ke rumahnya. Aku kan juga punya urusan sendiri ! kalau kadang – kadang sih
tidak masalah . tapi ini tiap hari, siapa yang kuat menjadi penolong abadi ?
Kemalang. 11 Agustus 2020
Teman baru
Siang ini
aku kerumah teman baruku. Di sana hatiku
tiba – tiba merasa trenyuh. Rumahnya kecil, tak ada kamar di dalamnya kecuali
hanya satu ruang tamu yang menyatu dengan kamar tidur . beberapa kasur digelar di kamar tamu itu , kalau siang
digulung kalau sudah malam digelar lagi untuk tidur temanku, bapak ibu dan juga adiknya. Di
sana juga temanku menyimpan buku – buku sekolahnya dan juga pakaian seragam.
Menyatu dengan baju – baju seluruh keluarga.
Tapi yang membuat aku heran, ia sama sekali tak
bersedih dengan keadaan itu. Wajahnya
tampak selalu ceria, sikapnya pun baik. Taka tampak minder kala aku datang ke
rumahnya. Bapak dan ibunya menyambutku hangat. Adikknya juga lucu dan tertawa –
tawa menemani kami berbincang.
Kemalang, 13 Agustus 2020
Pink hatiku
Duuh, aku malu kala Agus menatapku begitu rupa.
Teman yang satu ini memang bermata lembut , tampan dan sikapnya juga baik. Tapi
buat apa menatapku lama – lama seperti tadi itu. Ih malu
Aku jadi takut . Bukan aku sok tak butuh perhatian teman, tapi
kalau sampai dia suka padaku gimana?
Coba kalau dia nembak aku lalu kami jadian , kan aku harus sering – sering chat sama dia.
Atau berbaik – baik dengannya. Tak boleh manyun, harus ramah dan lain lain. Ah,
gak enak , gak bebas lagi.
Aku gak mau terikat dan diatur atur seperti Lina Kakakku. Ia yang baru duduk di kelas 11 itu jadian dan diatur atur sama kekasihnya. Meski pink hatiku tapi tak goyah prisipku.
Kamarku , 16 Agustus 2020
Seneng hqq
Badanku capek hari ini , ikut kerja bakti
mempersiapkan tujuh belasan. Pasang bendera, membersihkan jalan dan juga
mengkonsep lomba anak – anak . Agak susah juga mengkonsep
lomba seperti apa kala pendemi seperti ini . Tapi alhamdulilaah, clear…lima
macam lomba telah siap digelar besok tanggal 17.
Entah kenapa ya diary, aku capek tapi rasanya
seneng banget. Hidup berasa semangat yes yes gitu lho. Hidup hqq pokoknya. Haha.