Social Icons

Pages

Minggu, 15 Mei 2022

CEKLIS PENGHILANG JEMU (2 )

 

 

            Tulisan kali ini adalah kelanjutan dari postingan yang lalu dengan judul yang sama. Di postingan tersebut saya mengemukakan tentang saran penyusunan  ceklis untuk mengurangi rasa jemu  menghadapi  pekerjaan admnistrasi guru yang  menggunung.

 

Upaya tersebut akan saya perjelas di sini. Dalam buku yang berjudul Pentingnya Sebuah Ceklis, karangan  Atur Gawande, saya mendapati cerita menarik tentang ceklis.

Di dalam buku tersebut   diceritakan   keberhasilan para dokter bedah dalam menyelamatkan nyawa pasien. Tentu pekerjaan mengoperasi  pasien adalah pekerjaan yang sangat biasa karena telah merekan jalankan bertahun-tahun. Karena itu banyak kesuksesan mereka raih dalam menyelamatkan nyawa  pasien.

 

Tetapi ada saat tertentu ketika membantu pasien yang tertembak dan pasien gagal jantung.  Terjadi kepanikan yang luar biasa ketika berada di kamar operasi  karena sempat pasien itu tidak bernafas. Memang pada akhirnya dengan gemilang kepanikan itu teratasi, tetapi dari kejadian itu menyisakan tanda tanya besar, “mengapa itu bisa terjadi .” Setelah mereka teliti ternyata ada langkah yang terlewat  yang luput dari perhatian selama operasi. Kesalahan yang seharusnya tidak dilakukan oleh para dokter seahli mereka.

 

Merekapun mencari cara bagaimana untuk meminimalisir kesalahan tersebut. Didukung oleh rujukan pada  sebuah esai yang ditulis oleh  pakar pakar filsafat Samuel Gorovitz dan Alasdir Maclntyre pada tahun 1971, maka makin lengkaplah pengakuan atas kelemahan  manusia. Dalam esai tersebut dikemukakan bahwa manusia tak bisa lepas dari “ kekeliruan penting ( nessesary fasibility).

 

            “Kita tidak tahu tentang segala hal dan tidak berkuasa atas semuanya.  Bahkan kendati telah dibantu dengan teknologi, kekuatan fisik dan mental kita terbatas. Sebagian besar dunia dan jagat raya - sekarang dan selamanya -  akan berada di luar dan kendali kita , “ begitu kalimat dalam buku tersebut.

 

 

Gerangan alat apakah yang akhirnya mereka pilih sebagai pembantu pekerjaan mereka? Ceklis.

 

Ya, mereka menggunakan ceklis untuk menangani pasien ketika berada di kamar operasi. Ceklis atau daftar periksa adalah jenis bantuan pekerjaan yang digunakan untuk mengurangi kegagalan dengan mengkompensasi batas potensi memori dan perhatian manusia, begitu sumber dari Wikipedia menyebutkan. Bisa kita bayangkan sebuah operasi yang begitu rumit pasti memuat banyak prosedur atau langkah-langkah yang serius. Salah satu langkah terabaikan maka nyawa pasien gagal terselamatkan.

 

Coba kita simak apa saja yang terdapat dalam sebuah ceklis. Ada judul pekerjaan yang membuat kita tak gagal focus  pada pekerjaan lain sebelum semua tercentang. Ini sangat perlu mengingat sering kali kita tergoda untuk mengerjakan pekerjaan yang sama dalam satu waktu.Yang terjadi bukan segera rampung, malah  hasilnya tidak maksimal atau  tidak rampung dua duanya.

 

Dalam ceklis terdapat urutan pekerjaan  satu persatu. Ini membantu memori manusia yang sangat terbatas. Kemungkinan terlewat akan bisa kita kendalikan dengan memperhatikan nomor pernomor dalam ceklis.  Inilah dorongan terkuat manusia mereka membuat ceklis.

 

Ceklis tak hanya sekali pakai, bahkan kita bisa membuat ceklis standard tentang pekerjaan tertentu sehingga ceklis ini bisa dipakai lagi  oleh siapapun. Untuk guru baru kita tak perlu mengajari terlalu lama, dengan menyodorkan ceklis biasanya ia  bisa memahami dengan cepat apa yang harus dikerjakan. Kita tinggal menyempurnakan lagi jika ada perubahan.

 

Ceklis juga menjadi alat yang bagus untuk mengevaluasi pekerjaan kita. Misalnya seberapa cepat kita mencapai target, sejauh mana kita mengalami peningkatan dibandingkan dengan waktu-waktu yang lalu dan evaluasi lainnya.  

 

 

#naskah_ke_empat

#tantangan_menulis_70_hari

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Sample Text