Social Icons

Pages

Selasa, 31 Mei 2022

MAKANAN PENJAGA OTAK

 

Dengan nada  bercanda saya tanya anak-anak, “ Coba kamu hitung berapa butir siomey  yang masuk  ke perut kamu selama kamu bersekolah? Di SD atau MI  6 tahun, MTs tiga tahun dan nanti di SMK tiga tahun. Jadi ada dua belas tahun kamu makan siomey setiap hari. Coba kamu hitung juga berapa liter saus kau habiskan dalam waktu yang sama?” Anak-anak menanggapi dengan tertawa-tawa. Mereka tak sempat  berfikir apa yang masuk dalam tubuh sendiri.

 

Otak yang sehat adalah investasi tak ternilai harganya. Tetapi seringkali kita abai memelihara anugerah Tuhan yang satu ini. Kita bahkan melupakan  apa saja makanan yang mendukung otak sehat,  padahal di kelas kita sudah menyampaikan  pada para siswa berbagai manfaat makanan dan kandungannya bagi tubuh  termasuk organ yang sangat penting yaitu otak. Alangkah baiknya jika ilmu yang sudah kita pahami kita terapkan dalam menjaga pola makan sehari-hari.

 

Tentang makanan yang menyehatkan otak, marilah kita tengok lagi kehidupan orang-orang Jepang di Okinawa yang tekenal berusia terpanjang di seluruh dunia. Tetapi setelah Amerika menduduki Jepang pada usai Perang Dunia  Kedua, kira-kira tahun 1970-an, pola makan mereka berubah. Dari makan ikan sebagai makanan utama berganti dengan makanan menu Barat yang banyak digoreng dengan minyak sayur. Hasilnya mereka tak lagi nomor satu, tapi hanya menduduki peringkat kelima dalam hal panjang umur. Para peneliti menyatakan bahwa menu baratlah pemicunya. Dalam menu Barat  tidak ada keseimbangan  antara omega-6 dan omega-3. Perbandingan yang tepat adalah 1:1. Sedangkan pada makanan modern yang sering dikonsumsi anak-anak sekarang perbandingannya jauh dari seimbang, dari 20 sampai 50 banding berbading satu, begitu penulis kutib dari buku Belajar Cerdas karangan Jalaluddin Rakhmat.

           

Dalam buku itu juga diilustrasikan bagaimana nasib otak yang terus diasupi dengan omega-6. Mengasup makanan yang banyak mengandung omega-6 tanpa mengimbanginya dengan makanan  yang mengandung omega-3 dapat menimbulkan “kebakaran” pada sel-sel otak. Seperti pembakar hutan, omega-6 dapat menyiramkan sejenis “ bensin” yang bernama asam arakidonik. Pada akhirnya asam ini akan menyalakan glutamate, neotransmiter yang meluaskan pembakaran “hutan” sel otak secara berantai, dalam proses yang disebut  excitotoxicity. Makin lama pembakaran itu berlangsung maka makin banyak kerusakan pada otak kita.

 

Akibatnya otak mengalami penurunan. Sederet penurunan dan gangguan mental yang dapat terjadi adalah : mudah depresi, ingatan yang jelek, kecerdasan yang rendah, kelemahan belajar, disleksia, tidak bisa menaruh perhatian, skozrofenia, pikun, penyakit Alzheimer, penyakit syaraf degenerative, kurang konsentrasi, gampang tersinggung, melakukan agresi dan kekrasan, dan bunuh diri.

Mari kita ingat  lagi makanan yang mengandung omega-6 sebagai perusak otak  dan omega-3. Keduanya baik untuk otak, kita hanya perlu menyeimbangkannya dengan bijak. Omega-6 terdapat pada : jagung, kedelai, serela, telur, kebanyakan minyak goreng dan makanan cepat saji.  Omega-3 terkandung dalam ikan-ikan laut seperti tuna, salmon, lemuru ( ikan asli Indonesia yang berharga murah) dan mackerel. Juga dari sumber makanan darat seperti sayuran hijau, daging kerbau, kacang-kacangan, minyak zaitun dan minyak ikan. Untuk menyehatkan otak baiknya kita tambahkan dengan makanan yang kaya antioksidan seperti buah-buahan yang berwarna cerah.

 

Betapa banyak variasi bahan makanan yang dapat kita pilih untuk mendukung otak tetap sehat. Berjalanlah di pasar-pasar tardisional pasti akan kita dapati sumber makanan yang begitu berlimpah dengan harga yang murah. Tanah air kita ini, bagaikan surge bagi pecinta makanan alami.

 

Bila kita sadari bahwa makan bukan sekedar memasukkan makanan ke mulut, tetapi memberikan asupan pada otak kita, maka perlahan arah kita menuju pola makan yang sehat dapat kita jalani. Mungkin sekali lidah kita sudah termanjakan dengan merasakan makanan yang berbumbu instan dan tajam. Atau sudah terlanjur suka  gorengan yang renyah. Juga makan bertepung yang hangat diguyur saus yang menggoda. Sedang para siswa biasanya sudah jatuh cinta pada menu Barat seperti burger, hotdog atau fried  chiken.

 

Tetapi apa kita bisa membayangkan betapa rendahnya kualitas mereka sepuluh tahun atau dua puluh tahun ke depan jika kita tidak berhijrah pada pola makan sehat. Generasi bisa menjadi sehat jika berbekal makanan yang sehat. Guru yang mempunyai otak dan sikap mental yang baik terjadi karena unsur makanan yang diasupnya sehat. Setiap suap yang kita msukkan ke mulut akan menjadi bahan nutrisi otak atau sebaliknya menjadi penyerang bagi otak, kitalah yang menentukan. Agama menganjurkan, pilihlah makanan yang ( bukan hanya) halal tetapi juga yan baik. Artinya mengandung cukup nutrisi dan tidak merusak tubuh.

 

 

Betapa menyenangkannya jika nanti di hari tua kita masih bisa tersenyum bahagia dengan emosi yang masih stabil, dengan mental positif yang masih  terjaga karena jarang menderita depresi. Betapa bermaknanya  jika di masa tua kita masih bisa memberikan kontribusi pada masyarakat dengan karya- karya kita yang berupa tulisan ataupun gagasan.Semua itu akan tercapai jika kita memperhatikan isi piring kita mulai saat ini.

 

 #naskah_ke_tujuh

#tantangan_menulis_70_hari


 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

1 komentar:

  1. Postingan ini sangat berarti. Mengedukasi dan memotivasi agar hidup sehat. Sekaligus mengubah pola makan agar hijrah ke pola makan yang benar.

    BalasHapus

 

Sample Text