Social Icons

Pages

Senin, 06 Juni 2022

GURU YANG GO GREEN

 

Kertas, adalah benda yang tak pernah jauh dari dunia pendidikan. Mulai dari perencanaan dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, pada saat proses sampai pada evaluasi yang berupa penilaian pasti memakan banyak kertas.

 

Guru yang inspiratif tak pernah menyia-nyiakan kertas. Kalau kita memahami  pembuatan  kertas yang begitu panjang pasti sikap kita berubah ketika menggunakan kertas. Akan timbul rasa sayang jika memboroskan  kertas. Dalam buku Think Green, Go Green dijelaskan bahwa perjalanan untuk menjadi selembar kertas membutuhkan pengurbanan dari sebatang pohon yang kemudian diolah dengan menggunakan banyak air. Untuk satu kiklogram kertas, dalam pengolahan di pabrik membutuhkan sekitar 100 liter air bersih. Belum lagi hasil pembuangan limbah pabrik yang menghasilkan limbar cair yang mengandung logam berat jenis Hg ( merkuri) dan Cu ( tembaga) yang dapat mencemari lingkungan.

 

Belum lagi untuk menghasilkan kertas pohon-pohon harus ditebang dalam jumlah besar.  Pastinya pabrik kertas  tidak mau rugi hanya memproduksi dalam waktu kecil pada waktu yang sama. Apakah  kita sempat berfikir bahwa setiap 15 rim kertas ukuran A4 membutuhkan 1 pohon. Bisa kita bayangkan  berapa pohon yang harus  ditebang untuk memenuhi kebutuhan kertas  selama satu semester di sekolah.  Sangat memprihatinkan menyaksikan hutan Indonesia yang terus menerus  berkurang . Sedangkan penanaman pohon sampai waktu bisa menghasilkan kayu  pastilah memakan waktu yang lama.

 

Berikut cara hemat kertas yang sebagian saya kutipkan dari https://environment-indonesia.com/tips-hemat-kertas-demi-lingkungan/ :

 

  1. Gunakan kertas dua sisi.

Untuk dokumen yang tidak terlalu penting kita bisa menggunakan secara bolak balik

  1. Gunakan kertas bekas. Jangan buru-buru membuang kertas bekas, lihat di bagian belakangnya jika masih kosong bisa kita gunakan.
  2. Perkecil margin dokumen dan gunakan huruf yang memakan sedikit tempat semacam Times New Romans atau Arrial Narrow. Dengan begitu kita bisa memuat banyak Tulisan dalam selembar kertas.
  3. Maksimalkan penggunaan email. Pakailah pesan melaui email tanpa mencetak dokumen jika tidak diperlukan arsipnya.
  4. Pikir ulang jika akan menyebarkan brosur. Berikan brosur para mereka yang membutuhkan saja. Menyebara brosur di jalan bukanlah tindakan bijak karena tidak tepat sasaran akhirnya hanya membuang-buang kertas saja.
  5. Gunakan buku tulis untuk ulangan harian. Menggunakan buku tulis tanpa mencopotnya dari jilidan mencegah kertas yang terserak dimana-mana. Lagi pula bisa menjadi dokumen yang gampang mencarinya
  6. Galakkan penggunaan kertas daur ulang yang terbuat dari bahan non kayu.

 

 naskah_ke_12

tantangan _menulis_70_hari

 

 

 

3 komentar:

  1. Terima kasih banyak atas informasinya

    BalasHapus
  2. Tulisan Bu Tohari itu sangat inspirator. Saya suka.

    BalasHapus
  3. hehe, bu Rohati bukan Tohari, terimakasih sudah berkunjung Ibuu

    BalasHapus

 

Sample Text