Kertas, adalah benda yang tak pernah jauh dari dunia
pendidikan. Mulai dari perencanaan dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran, pada saat proses sampai pada evaluasi yang berupa penilaian pasti
memakan banyak kertas.
Guru yang inspiratif tak pernah menyia-nyiakan kertas.
Kalau kita memahami pembuatan kertas yang begitu panjang pasti sikap kita
berubah ketika menggunakan kertas. Akan timbul rasa sayang jika memboroskan kertas. Dalam buku Think Green, Go Green
dijelaskan bahwa perjalanan untuk menjadi selembar kertas membutuhkan
pengurbanan dari sebatang pohon yang kemudian diolah dengan menggunakan banyak
air. Untuk satu kiklogram kertas, dalam pengolahan di pabrik membutuhkan
sekitar 100 liter air bersih. Belum lagi hasil pembuangan limbah pabrik yang
menghasilkan limbar cair yang mengandung logam berat jenis Hg ( merkuri) dan Cu
( tembaga) yang dapat mencemari lingkungan.
Belum lagi untuk menghasilkan kertas pohon-pohon harus
ditebang dalam jumlah besar. Pastinya
pabrik kertas tidak mau rugi hanya memproduksi
dalam waktu kecil pada waktu yang sama. Apakah kita sempat berfikir bahwa setiap 15 rim
kertas ukuran A4 membutuhkan 1 pohon. Bisa kita bayangkan berapa pohon yang harus ditebang untuk memenuhi kebutuhan kertas selama satu semester di sekolah. Sangat memprihatinkan menyaksikan hutan
Indonesia yang terus menerus berkurang .
Sedangkan penanaman pohon sampai waktu bisa menghasilkan kayu pastilah memakan waktu yang lama.
Berikut
cara hemat kertas yang sebagian saya kutipkan dari https://environment-indonesia.com/tips-hemat-kertas-demi-lingkungan/
:
- Gunakan
kertas dua sisi.
Untuk dokumen yang tidak terlalu penting kita bisa
menggunakan secara bolak balik
- Gunakan
kertas bekas. Jangan buru-buru membuang kertas bekas, lihat di bagian
belakangnya jika masih kosong bisa kita gunakan.
- Perkecil
margin dokumen dan gunakan huruf yang memakan sedikit tempat semacam Times
New Romans atau Arrial Narrow. Dengan begitu kita bisa memuat banyak Tulisan
dalam selembar kertas.
- Maksimalkan
penggunaan email. Pakailah pesan melaui email tanpa mencetak dokumen jika
tidak diperlukan arsipnya.
- Pikir
ulang jika akan menyebarkan brosur. Berikan brosur para mereka yang membutuhkan
saja. Menyebara brosur di jalan bukanlah tindakan bijak karena tidak tepat
sasaran akhirnya hanya membuang-buang kertas saja.
- Gunakan
buku tulis untuk ulangan harian. Menggunakan buku tulis tanpa mencopotnya
dari jilidan mencegah kertas yang terserak dimana-mana. Lagi pula bisa
menjadi dokumen yang gampang mencarinya
- Galakkan
penggunaan kertas daur ulang yang terbuat dari bahan non kayu.
Terima kasih banyak atas informasinya
BalasHapusTulisan Bu Tohari itu sangat inspirator. Saya suka.
BalasHapushehe, bu Rohati bukan Tohari, terimakasih sudah berkunjung Ibuu
BalasHapus