Social Icons

Pages

Rabu, 08 Juni 2022

MENJAGA MOOD

 


 

Hari cerah tetapi dari pagi wajah Bu Susi tampak muram. Teman-temanya tak berani mengobrol dengannya kala jam istirahat. Mereka memilih menjauh dari tempat duduknya. Pasalnya Bu Susi kalau sudah begitu sering salah paham kalau diajak mengobrol. 

Mood atau suasana hati memang mendukung kita dalam bekerja. Tak mungkin dengan mood yang kurang baik akan  membawa  suasana yang menyenangkan di dalam kelas. Karena itulah mood seorang guru perlu dijaga agar agar stabil.

Apa iya, begitu repot jadi guru?  Mood mood sendiri mengapa diatur-atur   buat bekerja, mungkin itu yang Anda pikirkan.  

 

Sebenarnya setiap jenis pekerjaan pasti membutuhkan mood ( suasana hati)  yang baik agar tercapai hasil yang diinginkan. Namun karena kondisi  suasana hati  itu tergambar jelas di wajah dan guru adalah profesi  yang wajahnya selalu tampil di depan kelas, jadilah guru harus pandai mengatur suasana hati. Seorang penulis juga membutuhkan mood untuk menyelasaikan sebuah tulisan. Bahkan untuk menjalani profesinya seorang penulis bisa kehilangan ide untuk beberapa lama bila moodnya turun. Ia akan susah menghasilkan karya, yang sering disebut dengan writer’s block. Tetapi penulis  bisa “bersembunyi” di kamar bersama  moodnya yang  berantakan. Tetapi guru tidak .  Paling mentok ia hanya bisa ijin , “ sedang masuk angin,” pada kepala sekolahnya, hihi.

 

Saya kadang mengalami mood buruk yang  tak mau diajak  mengajar.  Kalau sudah begitu saya mundur untuk menghindari persoalan baru. Saya membuat tugas lalu anak-anak saya ajak untuk mengerjakan dan kita koreksi bersama. Ini akan mengurangi interaksi  saya dengan siswa yang berarti juga mengurangi kemungkinan benturan. Misalnya, benturan jika ada siswa  yang bertingkah , kondisi kelas kurang mendukung atau benturan lain yang menimbulkan amarah datang tiba-tiba. Metode ceramah pun saya rasakan menjadi kurang menarik jika mood sedang buruk, maka saya ajak anak-anak untuk membuat ringkasan saja lalu saya beri komentar singkat.

 

Apa saja yang membuat mood menurun? Mood turun bisa berasal dari kondisi fisik yang alamiah seperti menjelang masa haid bagi wanita yang sering disebut premenstrual syndrome. .Pada saat itu hormon tidak stabil yang memicu kita mudah sedih, ,marah dan tersinggung. Sedikit saja kita mendapatkan reaksi dari luar maka perasaan mudah melonjak, terlalu gembira atau terlalu sedih. Mood seperti ini kurang bagus untuk mengajar. Lha, apa terus libur mengajarnya? Tentu saja tidak, kita menyikapi dengan memilih  metode pengajaran yang tepat  seperti yang saya lakukan tersebut.

 

Kondisi alamiah lainnya adalah masa-masa menjelang dan sesudah  menopause. Pada saat itu hormon-hormnon dan tubuh mengalami perubahan dari sebelum menuju masa menopause sehingga mood tidak stabil . Biasanya masa itu datang ketika seorang wanita berusia sekitar  50 tahun. Tetapi setelah berlalu hormon-hormon kembali normal. Bahkan setelah melewati 50 tahun wanita mempunyai ketenangan yang lebih dalam dan sangat stabil  dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

 

Faktor penyebab lain yang bisa menimpa siapa saja   adalah depresi. Sebagaimana kita tahu bahwa  pukulan yang sangat berat pada batin seseorang akan berdampak menurunnya mood. Perasan duka yang mendalam bisa menguras tenaga kita. Maka wajar orang yang sedang berduka akan merasa enggan untuk bergerak, menarik diri dan seringkali jatuh pada kemurungan berkepanjangan. Yang perlu kita sadari lebih dulu adalah bahwa kesedihan yang kita alami bukanlah suatu aib. Setiap  manusia sudah terjadwal dengan rapi kapan ia menerima ujian dari Allah dan kapan ia berbahagia. Tugas kita adalah mengelola  kesedihan itu sambil bangkit agar kesedihan tak berkepanjangan dan menjadikan kita menderita tekanan batin yang berat  ( depresi).

 

Mood yang buruk bisa berasal dari makanan atau minuman yang kita masukkan ke dalam tubuh. Minuman beralkohol dan berbagai jenis narkoba sangat merusak mood. Yang lebih ringan adalah minum kopi berlebihan. Kopi baik untuk menambah  semangat dan daya pikir, namun bila diminum berlebihan bisa membuat mood tidak stabil, merangsang perasaan mudah marah dan gelisah.

Menjaga mood agar tetap stabil itu harus. Tetapi tetap mengendalikan mood agar kita tetap bekerja dengan baik adalah tantangan bagi seorang guru yang inspiratif. Ada satu ungkapan dari bahasa Jepang yang sangat terkenal untuk menggelorakan semangat dalam berusaha, “Ganbatte!!”Kata ini digunakan untuk memotivasi dalam meraih apapun, serperti belajar, bekerja, menggugah semangat untuk sembuh dari penyakit dan tujuan-tujuan baik lainnya. Kita bisa melihat semangat ganbatte kini telah melahirkan sebuah Negara Jepang yang begitu maju. Berhasil bangkit dari keterpurukan akibat perang dengan cepat dan tangkas  menyusul negara-negara maju di bidang teknologi.  Ganbatte tak akan akan muncul kalau kita terlalu memanjakan mood.

 

 

 naskah_ke_13

tantangan_menulis_70_hari

 

 

1 komentar:

 

Sample Text