Ngelmu iku
Kalakone kanthi laku
Lekase lawan kas
Tegese kan nyantosani
Setya budya pangekese dur
angkara
( Serat Wedhatama).
( Ilmu itu diraih dengan cara menghayati dalam setiap perbuatan,
dimulai dengan kemauan, artinya kemauan membangun kesejahteraan masyarakat,
kesadaran diri dengan menaklukan semua bentuk keangkaramurkaan).
Banyak sekali nilai- nilai dari kebudayaan Jawa yang
dapat kita jadikan pedoman untuk memperkaya batin kita. Salah satu nilai luhur
adalah isi dari Serat Wedahatama yang dikarang oleh KGPH Mangkunegara IV yang saya kutip di atas. Wedhatama sendiri
berasal dari kata Wedha yang artinya
kitab dan Tama yang artinya utama.
Jadi kitab Wedhatama berisi pengetahuan yang utama.
Mari kita kupas serat ini melalui pandangan seorang guru.
Ilmu itu didapat dengan cara belajar secara
bertahap. Dalam belajar begitu banyak
yang harus kita berikan ; waktu, tenaga, biaya dan juga pikiran. Untuk memperoleh
ilmu seorang pencari ilmu harus siap mengurbankan semua itu. Jalan panjang dalam menunutut ilmu memang harus dilalui
seorang pembelajar dengan penuh keuletan dan kesabaran. Perjuangan itulah yang
dimaksud dengan laku.
Tanpa laku maka ilmu tak akan didapat (
kelakon) atau dimiliki oleh sang pencari.
Ada laku yang hanya sekedar membuka google atau membuka
buku, ada juga laku yang ditempuh dengan mencari seorang guru atau masuk ke
lembaga pendidikan. Kini pintu-pintu ilmu terbuka luas. Siapapun yang punya
kemauan untuk menuntut ilmu bisa mengakses dari pintu-pintu tersebut di dunia
internet. Dan siapapun bisa menyampaikan ilmunya melalui internet. Guru, adalah seorang
yang dipercaya tahu tentang sekeping ilmu. Alangkah baiknya jika kemauan untuk
menuntut ilmu itu tetap ada sepanjang hayat.
Sangat beruntung kita hidup di jaman ini, dimana pintu ilmu terbuka
begitu luas. Sebaliknya sangat memprihatinkan jika sampai ada guru yang masih
malas memperdalam ilmunya padahal segala sarana tersedia dengan mudah.
.
Ilmu bisa bermanfaat (
kelakon) bila dijalankan dalam kehidupan
sehari-hari. Orang yang berilmu tetapi enggan
mengaplikasikan ilmunya dalam kehidupan seperti
pohon yang rimbun daunnya tetapi tidak mampu menghasilkan buah.
Guru yang setiap hari mengajarkan ilmunya dan memperdalam
ilmunya secara langsung akan menambah kualitas dan kuantitas ilmu yang
dimilikinya. Setiapkali mengajar merupakan peluang kita untuk mendiskusikan berbagai ilmu dengan para siswa sehingga dari mereka akan timbul pertanyaan yang merangsang
kita untuk mencari jawaban. Dari sinilah kita kembali belajar dan mengasah
pemikiran. Dari diskusi itu juga mungkin saja timbul pemahaman yang berbeda-beda
berdasarkan pengetahuan dan kondisi siswa. Dengan begitu timbulah kebijaksanaan
kita dalam menyikapi sebuah pengetahuan.
Diawali dengan kemauan keras untuk mewujudkan masyarakat
yang kuat sentosa ( lekase lawan kas) seorang yang berilmu akan
bergerak mengaplikasikan ilmunya agar berguna di masyakarat. Sesuai dengan arti pendidikan
yang dicetuskan oleh Ki Hajar Dewantara, “ Pendidikan
adalah daya upaya untuk memajukan budi pekerti, pikiran, serta jasmani anak,
agar dapat memajukan kesempurnaan hidup, yaitu hidup dan menghidupkan anak
selaras dengan alam dan masyarakat.”
Alangkah bahagianya kalau kita dapat mengantarkan generasi hingga mereka dapat hidup selaras dengan masyarakat. Syukur-syukur dapat menghidupkan masyarakat, menjadi manusia yang dinanti-nantikan kehadirannya di sana.
Pada saat kita mencari ilmu hendaklah diiringi dengan
pengendalian terhafap hawa nafsu. Pengetahuan kita yang tinggi idealnya
diiringi juga dengan budi pekerti yang baik. Seorang yang ilmunya sedikit jika
ia berbuat jahat maka dampaknya hanya terbatas. Namun orang berilmu banyak jika ia berbuat keburukan maka dampak yang
ditimbulkan sangat luas. Sebab dengan ilmunya ia dapat berbuat lebih "lihai" dibandingkan orang yang sedikit ilmunya. Siapa yang dapat mengendalikan
perbuatan seperti itu, tak lain adalah dirinya sendiri.
Panjenengan manusia pembelajaran yang luar biasa. Ayo perbanyak jam terbang menulis dan membaca. Jadilah pegiat Literasi sejati
BalasHapusHehe.. terimakasih Ibu, Bu Astuti lah memberikan inspirasi untuk belajar tanpa henti
BalasHapus