Jam terakhir memang menguras tenaga. Cuaca cukup panas di dalam kelas. Para siswa
berisik karena mungkin sudah bosan mengikuti pelajaran dari pagi. Ditambah beberapa siswa istimewa berlarian ke sana kemari membuat semakin gaduh suasana.
Begitu saya masuk suasana sedikit reda. Namun selang beberapa menit saat saya
memulai pembahasan materi anak-anak sebagian sudah mulai menguap. Yang tadi
berisik kembali mulai lagi.
Kira-kira apa yang bisa kita lakukan untuk mengatasi
pembelajarn yang kurang kondusif seperti yang saya alami ?
Bagaimana kalau kita mengajak mereka untuk melakukan
relaksasi ? Ya, relaksasi mungkin adalah
pelajaran baru bagi dunia pendidikan formal di Indonesia. Saya menemukan
pembelajaran relaksasi pada Buku Panduan
Guru tentang Pembelajaran Kecakapan Hidup untuk para siswa SMP dan SMA . Buku
ini dalah hasil kerjasama antara UNICEF Indonesia dengan Kementrian Pendidikan
dan Kebudayaan RI, diterbitan tahun 2020.
Ketrampilan hidup ( life skills), merupakan kemampuan
seseorang dalam menghadapi tantangan kehidupan sehari-hari, termasuk menjalin
hubungan social, menyelesaikan masalah, mengelola risiko, membuat keputusan,
dan bekerjasama dengan orang lain.
Relaksasi bertujuan untuk memberikan ketenangan pada
fisik melalui mengamati nafas. Fisik yang tenang dan nafas yang teratur dapat menuntun pikiran
untuk lebih tenang. Praktik yang saya kutipkan dari buku ini dapat dilakukan
bersama-sama di dalam kelas ataupun sendiri-sendiri di rumah.
Bagi saya relaksasi adalah pelajaran yang agak berbeda
dan relatif baru . Selama ini kita mengajari siswa untuk terus aktif belajar,
mengejar materi pembelajaran, mengejar prestasi, bertanya dan menjawab soal
dengan cepat. Kita mengajak mereka untuk terus “bergerak.” Sedangkan dalam
relaksasi kita memberikan kesempatan pada tubuh dan pikiran untuk istirahat.
Relaksasi memberikan jeda untuk “ diam” . Dalam diam itulah tenaga yang terkuras
akan pulih. Ingatan akan kembali segar.
Serta daya kreativitas diharapkan meningkat.
Latihan relaksasi
Kita bisa mengikuti instruksi yang saya kutip dari buku tersebut,
dengan penyesuaian seperlunya . Selamat mencoba !
Mula-mula ciptakan suasana yang agak tenang terlebih dahulu. Siswa
bisa melakukanya sambil duduk di kursi atau di atas lantai. Tetapi tidak disarankan berbaring. Selama latihan boleh memejamkan mata ataupun tidak,
tergantung mana yang lebih nyaman. Gunakan suara yang lembut dan ucapkan secara
lambat. Diiringi musik lebih
menyenangkan.
Intruksi guru :
“Sekarang mari kita menarik
nafas dalam-dalam, lebih dalam dan lebih lama. Ambil nafas melalui hidung dan
keluar melalui mulut. “
“Berikutnya marilah kita
kembali menarik nafas dalam-dalam, dan tahan nafas selama tiga hitungan ( tiga
detik) …satu…..dua…tiga…( guru menghitung
sampai tiga hitungan dengan lambat , lalu membuang nafas juga dalam tiga
hitungan ).”
Setelah sekitar satu menit, ucapkan :
Nah, sekarang buka mata kalian perlahan, lakukan beberapa gerakan peregangan ringan ( seperti menunduk kepala dan menengadahkan kepala dengan pelan, menoleh ke kiri dan ke kanan). Silakan kembali ke tempat duduk kalian.
Terima kasih tipsnya Bu guru
BalasHapushehe, sami sami
Hapus